PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menegaskan bahwa pengembangan Pasar Wadai Ramadan ke depan tidak hanya menyasar aspek fasilitas fisik, tetapi juga sebagai ruang budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini disampaikan saat beliau melakukan sidak ke Pasar Wadai Ramadan di Jl. A.H. Nasution (10/03/2025), didampingi Kepala Dinas PKUKMP, Samsul Rizal.
Menurut Fairid, Pasar Wadai bukan sekadar tempat jual beli, melainkan ruang interaksi sosial dan ekspresi budaya masyarakat Palangka Raya yang harus dijaga dan dikembangkan. Keberadaan beragam kuliner khas Ramadan, musik tradisional yang sesekali diputar, hingga interaksi warga lintas latar belakang merupakan potensi sosial yang kaya makna.
“Kita ingin Pasar Wadai tidak hanya dipandang sebagai tempat belanja takjil, tapi juga sebagai ruang kolektif masyarakat. Di sinilah nilai kebersamaan, toleransi, dan semangat gotong-royong tumbuh. Ini kekayaan budaya yang harus kita rawat,” ujar Fairid.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota tengah menjajaki konsep pasar tematik Ramadan ke depan, yang tidak hanya memperhatikan kenyamanan dan kebersihan, tapi juga memberi ruang bagi komunitas seni, pelaku budaya, hingga kelompok masyarakat untuk tampil dan berkontribusi.
“Kita akan arahkan Pasar Wadai sebagai bagian dari city branding Ramadan Palangka Raya. Jadi bukan hanya warga lokal, tapi juga wisatawan bisa datang dan merasakan suasana Ramadan khas daerah kita,” jelasnya.
Wali Kota juga mendorong agar pelibatan generasi muda dalam kegiatan pasar ditingkatkan, mulai dari pelatihan kewirausahaan, bazar kreatif, hingga kolaborasi digitalisasi UMKM agar lebih adaptif terhadap tren zaman.
“Ramadan adalah momentum yang tepat untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat. Kalau kita kelola dengan baik, Pasar Wadai bisa jadi kebanggaan kota dan sumber pemberdayaan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
